Ia adalah jiwa yang tak pernah
menyerah untuk selalu bertahan diatas kaki yang menompang beban tubuhnya. Satu sisi
ia begitu banyak meredam rasa sakit, tapi sesekali ia tak ingin menampakkan redaman rasa sakit itu,
yang butuh ia tampakkan hanyalah seongkoh kebahagiaan, agar orang yang ada
disekitarnya selalu merasa bahagia.
Tapi... itu adalah kebohongan !
kebohongan ! kebohongan yang tidak akan pernah terungkap, itu adalah sandiwara.. kebahagiaan itu
hanyalah palsu, bagaimana bisa itu akan terus bertahan sedang ia sendiri tak
bisa merasakan kebahagiaan. Saat ini, ia tengah membutuhkan energi yang sangat dahsyat. Energi yang bisa
mengembalikannya untuk tetap tinggal bersama orang yang ia sayangi. Akan
tetapi, entah mengapa.. hanya segelintir orang yang mampu membuatnya bertahan. Segelintir
orang yang beda pemahaman, segelintir orang yang belum mengerti tujuan hidup. Terkadang
terbesit didalam dada pertanyaan yang aku sendiri sulit untuk memecahkannya..
pertanyaan yang selalu memenuhi ruang pikirku, yang selalu menghambatku untuk
terus mencoba memahaminya. Entah sampai kapan mereka bisa memahamiku,
bahwasanya saat ini aku begitu membutuhkan mereka.
Andai bibir ini bisa terangkat
untuk mengucapkan bahwa aku sangat membutuhkan mereka, maka akan segera aku
lakukan. Tapi sayang... bibir ini kelu untuk berkata. Maafkan aku yang belum
bia membuatmu bangga...
dan haruskah aku pergi? Agar aku bisa digantikan dengan orang yang lebih baik dariku... Namun sayangnya, aku takut
untuk pergi sendiri... karena aku takut kegelapan dalam hidupku akan
menghampiriku lagi...
Ya Rabb, beri aku alasan untuk
selalu bertahan dalam barisanMu.
Aku rindu...
No comments:
Post a Comment