"Kepak kan sayapmu nak...
kepakkan sejauh mana engkau bisa mengepakkannya. jikalau engkau terjatuh, maka bangkitlah kembali. jika engkau tidak bisa bangkit, maka engkau akan berakhir"
yah begitulah sekiranya hati sang bunda berkata untuk anaknya. bunda menginginkan anaknya menjadi anak yang baik bahkan menjadi yang terbaik.
bunda menginginkan aku mengepakkan sayapku, agar aku tidak selalu berada dibawah. jika memang benar aku tidak mengepakkan sayapku, mungkin aku tengah beristirahat sebentar atau selamanya. bunda ingin aku selalu menjadi yang terbaik, ia tidak menginginkan aku lama-lama tersungkur didalam gelapnya jalan, yang dimana tak ada orang lain yang mampu menolong, aku selalu dikuatkan oleh sang bunda. agar aku pun kuat sepertinya, kuat yang menerjang derasnya arus gelombang kehidupan. kuat yang menompong amanah dari yang sang pencipta, yang dimana dia dikaruniai anak, sedang ia harus membesarkan anaknya seorang diri. bukan mudah membesarkan anak seorang diri tanpa ditemani sang kekasih di area globalisasi dan modern ini. aku banyak belajar dari sang bunda, seberapa gigih dan kuatnya beliau menerjang gelombang ini. aku harus bangkit, bangkit, dan bangkit, itulah kata hatiku saat aku terpuruk. aku selalu mengingat betapa sulitnya sang bunda membesarkanku dan adikku. yah aku tak ingin mengecewakannya. aku ingin selalu membanggakannya, apalagi diusiannya yang semakin tua.
ah, tak cukup aku membalasnya dengan memberikannya seoggoh air putih pelepas dahaga, karena budi sang bunda tak akan pernah bisa dibalas dengan apapun. selain dengan doa anak yang sholeh dan sholehan, yang bisa menghantarnya ke depan pintu surga. aamiin.
No comments:
Post a Comment