Saturday, 14 December 2013

Belajar dari Abdullah bin Ummi Maktum

Belajar dari Abdullah bin Ummi Maktum, yang buta lagi miskin, tetapi semangatnya begitu tinggi untuk mendatangi majelis Rasulullah, serta menyimak dan menghafal Al-Qur'an. akankah dengan hadirnya keterbatasan beliau yang tidak dapat melihat, beliau putus asa? tidak. tidak sama sekali. beliau rela Allah sebagai Tuhannya dan rela atas apa yang diberikan Allah kepadanya.
dengan kerelaan beliau, maka beliau diberi oleh Allah mata yang tersembunyi didalam dada, yaitu mata hati yang indah. mata hati yang menjadikan beliau besar, mata hati yang menjadikan beliau dihargai oleh orang lain.
sampai suatu ketika datanglah panggilan untuk berjihad, berjihad dalam peperangan Qadisiyah, lalu Rasulullah menyampaikan firman yang turun kepadanya :
"tidaklah sama dengan mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya"
dan ayat tersebut menjadikan hujjah bagi Abdullah bin Ummi Maktum, yang tidak bisa ikut berjihad karena uzur. namun, jiwa yang besar tidak rela kecuali untuk meraih pahala yang besar. meskipun demikian beliau tetep bertekad untuk bertempur dengan musuh-musuh Allah. yang kemudian beliau berkata kepada Rasulullah :
"Tempatkanlah saya diantara dua barisan pasukan, berikan bendera kepada saya, maka saya akan membawanya untuk kalian dan menjaganya. saya adalah lelaki buta yang tidak bisa lari dari medan perang".
dan setelah tiga hari pertempuran, akhirnya pertempuran dimenangkan oleh kaum muslimin, meskipun memakan ratusan mujahid. yah salah satunya Abdullah bin Ummi Maktum, yang didapati tubuhnya bersimbah darah dan tetap memeluk bendera kaum muslimin.
sehingga gelar syahidlah yang didapatinya, gelar tersebut pantas untuknya karena beliau memiiki mata hati yang bersih, tekad serta keberanian beliau untuk ikut serta dan tidak ingin tinggal diam didalam rumah. ikut serta menyaksikan betapa indahnya bertempur dijalan allah.

lantas bagaimana dengan kita yang masih diberi penglihatan? akan kah mata hati kita terbuka seperti beliau? atau lantas tertutup karena manisnya dunia yang hanya semata? naudzubillah.

semoga dari kisah beliau, kita bisa mengimplementasikannya dalam hidup kita. mengimplementasikan betapa indahnya Islam untuk tidak diperjuangkan. tidak hanya duduk diam dan bersimpuh dagu, namun ikut serta dalam berjihad fii sabilillah. 

semangat berkarya, semangat menaburkan cinta dalam manisnya jihad. yang pasti semangat berjihad fii sabilillah ^_^

semoga bermanfaat. 

No comments: