waktu itu aku tak mengenalmu, namamu pun aku tak tahu.
setiap aku melihatmu,....
hati aku selalu bertanya siapa namamu?
kapan aku bisa lebih jauh mengenalmu?
kapan aku bisa dekat dengan mu?
dengan seiringnya waktu pertanyaan tu pun terjawab,.
aku bisa mengenalmu sekarang.
tapi aku tak banyak tahu tentang kau,
karena aku hanya melihat apa yang aku lihat, dan mendengar apa yang aku dengar.
SUBHANALLAH
kau tak seperti aku, aku yang lemah, aku yang bodoh, aku yang belum mampu menjaga imanku.
kau jauh berbeda dengan aku,.
kau kuat, kau cerdas, bahkan kau mampu menjaga imanmu.
dan aku pun ingin seperti kau.
setiap langkahmu, setiap gerak gerikmu, setiap tutur katamu.
selalu kau jaga dengan baik...
tak hanya itu, ternyata kau adalah seorang "IKHWAN"
SUBHANALLAH
tapi....
saat itu pun hati aku serasa dicambuk...
dan kembali bertanya...
kenapa???
kenapa harus kau yang mencambuk perasaan aku,.
kenapa harus kau yang mengambil simpati aku,.
kenapa harus kau yang aku dengar.
kenapa? kenapa? kenapa harus kau ya IKHWAN???
kenapa bukan mereka, kenapa bukan dia????kau tega mencambuk perasaanku,.
yang hanya mampu aku pendam sendirian dalam hati.
karena aku tak bisa menyampaikan perasaan ini kepadamu.
tapi aku sadar...
bahwa dengan engkau mencambuk perasaanku,
maka saat itulah aku tahu rasanya menunggu,
dan saat itulah aku menjadi kuat.
biarkan, biarkanlah aku yang kau cambuk dengan perasaanku sendiri,
biarkan lah aku yang memendam apa yang telah kau tanamkan kepadaku.
kau tak usah berusaha bagaimana caranya kau menghilang perasaanku terhadapmu.
karena itu akan lebih terasa sakit, lebih sakit saat kau cambuk aku tuk memilihmu.
aku tak tahu kapan cambukan ini berakhir untukku lewati.
sekarang, sekarang....
aku hanya mampu bertahan sebatas mana aku bertahan dengan cambukan ini
dan aku akan berhenti sampai kebosanan itu menghampiriku
maafkan aku, karena aku telah mengagumimu :)
No comments:
Post a Comment